Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor. (Foto: Kompas) |
(RajaDumay.com) --- Presiden
RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan
terima kasih dan penghargaannya terhadap semua anak bangsa dan pemerintah Filipina
yang terlibat dalam upaya pembebasan kesepuluh warga negara Indonesia (WNI)
dari tahanan militan Abu Sayyaf.
“Kami ingin
sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak, seluruh anak bangsa
yang telah membantu proses upaya pembebasan ini, baik yang formal maupun yang
informal,” kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor pada Ahad (1/5) saat
mengumumkan pembebasan kesepuluh WNI.
Dikutip dari Mirajnews.com/id, Jokowi juga mengungkapkan
bahwa tanpa kerja sama yang baik dengan pihak pemerintah Filipina, hasil
tersebut tidak mungkin bisa dicapai.
Kesepuluh
WNI tersebut ditahan oleh kelompok militan Filipina Selatan, Abu Sayyaf, sejak
26 Maret 2016, setelah kapal mereka di bajak di perairan Filipina.
“Dan saat ini, kita
masih terus bekerja keras untuk pembebasan empat ABK lainnya,” tambah Jokowi.
Namun,
belum diketahui nasib empat WNI lainnya yang juga disandera oleh kelompok Abu
Sayyaf dari faksi yang berbeda dengan penahan kesepuluh WNI yang dibebaskan.
Dengan
dibebaskannya sepuluh WNI tersebut, kelompok Abu Sayyaf masih menahan 13 orang
sandera lainnya, diantaranya empat warga Malaysia, Jepang, Belanda, Kanada,
Norwegia dan Filipina.
Senin
(25/4) lalu, John Ridsdel, 68 tahun, seorang warga Kanada yang merupakan
pejabat perusahaan tambang, dipenggal oleh kelompok Abu Sayyaf.
Ridsdel
beserta tiga orang lainnya, disandera sejak tiga bulan lalu di sebuah kawasan
resor di Filipina selatan.
Potongan kepala Ridsdel ditemukan di dalam
sebuah kantong plastik hanya beberapa jam setelah tenggat waktu yang ditentukan
telah terlewati. (Rudi Hendrik)
0 komentar:
Posting Komentar